Ekstrakurikuler Jurnalistik

Welcome to Majalah FOKUS

Anggota ekstrakurikuler Jurnalistik

Pelatihan Dasar Jurnalistik di JTV Surabaya

Pelatihan Dasar Jurnalistik

Melihat cara membuat majalah di Percetakan Gramedia Surabaya

Kreatifitas Siswa-siswi SMA A. Wahid Hasyim

Lomba mading antar kelas tahun 2014.

Welcome to our Blog. Majalah FOKUS SMA A. Wahid Hasyim Tebuireng.

Merupakan sebuah majalah yang dihasilkan oleh siswa-siswi Ekstrakurikuler Jurnalistik SMA A. Wahid Hasyim. Situs ini merupakan perwujudan dari majalahFOKUS versi Online.

Ekstrakurikuler jurnalistik SMA A. Wahid Hasyim didirikan sejak tahun 2002. Bapak Achmad Fathoni adalah pendiri sekaligus Pembina ekstrakurikuler Jurnalistik yang pertama kali. Di SMA A. Wahid Hasyim sendiri ekstrakulikuler ini berguna untuk menampung sekaligus mempublikasikan karya-karya siswa. Baik itu berupa tulisan maupun gambar.

Pages

22 Jun 2014

MOPDB SMA A. Wahid Hasyim '14

Pelatihan Baris-berbaris saat kegiatan MOPDB.
Tidak seperti sekolah lainnya yang masih memulai liburan semester 2, tapi sebaliknya, SMA A. Wahid Hasyim sudah memulai tahun ajaran 2014/2015 dengan kegiatan MOPDB. Sekedar informasi bahwa dari sekitar 400 siswa hanya 250 siswa yang diterima. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu-Minggu, 21-22 Juni 2014 pukul 07.00-13.00. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan SMA A. Wahid Hasyim, mulai dari kebiasaan para siswa, kurikulum, dll. Kegiatan ini diselenggarakan oleh OSIS dan MPK dibantu para pemibina OSIS.
Hari pertama MOPDB dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 Juni. Kegiatan dibuka dengan upacara, Pembina upacaranya adalah Drs. Achmad Fathoni, kepala SMA A. Wahid Hasyim. Setelah upacara, peserta MOPDB dikelompokkan menjadi 8 kelompok, siswa putra 5 kelompok, dan putri 3 kelompok. Setelah itu peserta masuk ke aula masing-masing putra dan putri. Disana peserta diberi materi tentang kurikulum K13, motivasi belajar, dll.
Hari kedua diisi dengan materi PBB yang bertujuan untuk melatih kedisiplinan siswa. Dan ada yang unik dengan penampilan para peserta pada hari kedua ini, yakni para peserta diwajibkan untuk memakai topi kerucut, tas yang terbuat dari kardus juga dasi yang terbuat dari kertas yang bertuliskan nama juga foto narsis para peserta.
Setelah kegiatan pelatihan PBB selesai dilanjutkan dengan Pensi (Pentas Seni). Acara pentas seni dibuka dengan penampilan banjari SMA A. Wahid Hasyim, kemudian sambutan dari ketua panitia Arif Abu Hasan, lalu sambutan dari sekolah oleh Bpk. Mukari dan doa oleh Bpk. Anshori.
Acara pensi pun dimulai. Pensi kali ini menampilkan bakat dari para peserta MOPDB juga penampilan dari sebagian ekstrakurikuler SMA A. Wahid Hasyim. Penampilan ekstrakurikuler SMA A. Wahid Hasyim Antara lain drumband, basket, kemudian penampilan dari paskibra SMA A. Wahid Hasyim yang menampilkan PBB dasar yang kreatif. Kemudian penampilan dari pramuka dengan PBB dasar, pecinta alam dengan aksi fliying fox dan underhide. Juga teater semut ireng dengan teater yang menceritakan tentang mos. Selain itu ada penampilan NH Perkasya, loncat api, lompat harimau, aksi menjilat besi panas yang membuat warga AWH ketakutan sekaligus kagum. Acara diakhiri pukul 13.00 dengan penampilan beat box dari Gibran.


14 Jun 2014

Menakar Kejujuran Ujian Nasional

Jujur adalah bibit unggul. Percuma baik tetapi tidak unggul. Ibarat padi, dia bisa dipanen dan dikonsumsi, tetapi kalau tidak unggul dia hanya mandeg sampai dikonsumsi saja. Tetapi kalau bibit unggul dia masih bisa dijadikan bibit lagi untuk menghasilkan butiran-butiran padi yang lain. Karenanya jangan gadaikan UN dengan sikap yang tidak jujur.
Nilai kejujuran bisa dinilai dari pemahaman pada setiap diri yang tersangkut dalam UN. Apakah pendidik sudah mengajar dengan baik?. Apakah bahan yang diajarkan telah memenuhi standar dan berkualitas?. Apakah sarana dan prasarana sekolah telah dimanfaatkan dengan maksimal?. Apakah siswa telah belajar dengan sungguh-sungguh, memahami materi dan mampu mengerjakan soal dengan baik?.

Jika semua pihak bisa introspeksi diri dengan usaha yang telah dilakukan maka itulah takaran yang sesungguhnya. Hasil UN yang dicapai menunjukkan sejauh mana pihak yang terkait telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara benar. Kini UN bisa dijadikan tolak ukur kejujuran suatu bangsa. Bangsa yang jujur akan menghasilkan pemimpin yang jujur. Masyarakat yang jujur akan menghasilkan pemimpin yang jujur yang tentunya dipilih oleh rakyat yang jujur.

Oleh : Bu Deffi Aprilia (Guru Matematika SMA A. Wahid Hasyim Tebuireng)

Jarum-Jarum Penyesalan

Langit seolah terbata memangku awan, angin berjalan hingga mampu membelai lembut tangan, tersapu rambut di pelipis mata. Rintik rintik hujan mulai berguguran, bak salju-salju yang bertaburan. Berjalan kaki melangkah, menyusuri beceknya jalan yang ada. Penuh bebatuan disetiap jalannya, kerikil yang lancip dan kotak tak merata, menusuk-nusuk telapak kakiku yang hanya beralaskan kulit saja.
Tiba di rumah, aku disambut dengan gelapnya malam, terpancar sepercik cahaya lampu kuning di ruang tamu. Kusandarkan diri pada pojok dinding rumah, sejenak istirahat melepaskan letih yang merasuk di dada aku menengadah, melihat atap rumah yang tiada langit-langitnya. Tes-tes-tes air hujan menembus dinding rumahku
“yah....bocor,” kataku dalam hati
“man....ambilkan ember di belakang rumah, letakkan di bawah genteng yang bocor itu,”terdengar teriakan Ibuku dari dinding kamarnya.
“cepet nduk...”tambahnya
Tanpa menjawab aku langsung berdiri,memaksakan kedua kakiku untuk melangkah mengambil ember, kuletakkan ember hitam berbahan plastik itu tepat di bawah  tetesan air yang terus menetes tiada henti sebelum huja berhenti.
Tergerak hatiku untuk menemui Ibu, bukan bermaksud untuk menjenguk, aku malah meminta Ibu untuk dibelikan sepeda motor. Aku tidak beralasan tapi memang benar, ini semua untuk kepentinganku, kepentinganku dalam menuntut ilmu. Sering terjadi pada diriku diguyur hujan lalu tidak bisa pulang karena rintik-rintik air itu menghalangiku. Alhasil setiba di rumah pada saat gelap gulita. Yaahh... malam ini aku sudah frustasi, aku bosan, aku capek dengan semua ini, mau tidak mau, tega tidak tega aku harus meminta sepeda motor kepada Ibu agar aku bisa sampai di rumah tepat waktu. Tidak seperti ini, selalu pulang malam karena hujan yang tidak kunjung reda dan dampaknya adalah aku tidak bisa belajar karena kecapekan. Ibu menjawab “iya nduk... insyaallah Ibu belikan kamu sepeda motor, tapi ada syaratnya ya ?” kamu harus bisa peringkat 1 dulu, kalau kamu sudah dapat peringkat 1, Ibu janji akan membelikanmu sepeda motor. Bagaimana ?” jawab Ibu tegas.
Aku hanya mengangguk pelan. Aku ingin meng-iyakan syarat itu, karena aku sudah bertekad apapun syaratnya pasti akan aku penuhi. Tapi, disisi lain aku bertanya-tanya apa bisa aku mendapatkan peringkat 1?
Bagi seorang cowok, peringkat 1 adalah hal yang sangat mustahil, terlebih aku yang tidak memiliki latar belakang keluarga pintar ataupun kaya. Aku hanyalah anak laki-lak biasa yang terlahir dari orang biasa pula.
~.~
Ku peluk erat rapot bersampul merahku, bahagia sungguh melanda hatiku, tak ku kira perjuanganku selama ini tidak sia-sia, aku mampu menang, aku mampu mengalahkan teman-temanku yang lainnya. Aku mampu meraih peringkat 1 sesuai dengan apa yang diinginkan Ibuku, sungguh bangga hatiku.
Sekarang adalah saatnya untuk menagih janji Ibuku. Aku berteriak-teriak lantang penuh semangat, memberi tahu Ibuku bahwa aku telah mampu peringkat 1 dan menagih janji Ibuku untuk membelikan sepeda motor sekarang, karena beliau sedang sakit dan uangnya pun tidak cukup untuk membelikanku sepeda motor baru sesuai dengan janji yang di utarakannya dulu kepadaku. Aku sangat marah melihat kenyataan ini semua. Aku ambil secara paksa rapot di tangan Ibuku, tanpa berkedip aku membanting rapotku itu ke atas lantai. Hatiku panas, amarah mulai membara, diri ini merasa tak di hargai, pengorbananku untuk mendapatkan peringkat 1 tidaklah mudah ku lakukan ,itu semua hanya untuk sepeda motor baru yang telah di janjikan Ibu kepadaku, tapi apa? nyatanya?”Ibu jahat! Ibu ingkar! mana janji Ibu dulu mana? herman malu bu...malu! semua teman-teman herman selalu memakai sepeda motor saat berangkat ke sekolah, sedangkan herman apa? selalu jalan kakii dari depan rumah hingga ke depan jalan raya besar, lalu naik bemo?! Herman malu bu...malu!!”. tanpa berfikir panjang, kulangkahkan kakiku meninggalkan rumah.
~.~
4 bulan telah berlalu, Ibu memberiku hadiah ulang tahun, dIbungkusnya rapi kado itu dengan muka tidak sabar.
“ini adalah hadiah sekaligus ucapan maaf dari Ibu atas kejadian 4 bulan yang lalu.”kata Ibu, aku hanya tersenyum mendengarnya. Saat ku buka, aku berharap itu adalah kunci sepeda moto, tapi apa? isinya hanyalah sehelai sarung hitam murahan yang di beli di pasar. Melihat itu, hatiku semakin kecewa, ada rasa benci di dalamnya. Aku banting hadiah itu. Semenjak itu aku putuskan, aku pergi dari rumah untuk selamanya.
~10 tahun kemudian~
Aku kini telah sukses, terbesit di mataku bayangan Ibu, mungkin aku rindu padanya. Aku putuskan,aku pergi menjenguknnya di desa tempat tinggalku dulu. Aku bawa anak dan istriku dengan mengendarai mobil pribadiku. Saat aku sampai di rumahku yang dulu, tidak ada siapa-siapa di dalamnya kecuali pamanku, aku bertanya kepadanya dimanakah Ibuku berada? paman tidak menjawab, ia malah memberiku kotak kecil yang kurasa itu adalah kotak hadiah ulang tahunku 10 tahun silam, ku buka lagi kotak itu, isinya masih sama, sehelai sarung hitam murahan yang dibeli di pasar, tapi terlihat di bawahnya terselip 1 kunci indah bergantung gambar motor, di dalamnya pula terdapat sepucuk surat yang isinya adalah permohonan maaf Ibu kepadaku karena keterlambatannya membelikan sepeda motor baru untukku.
Betapa kagetnya aku, jadi selama ini aku telah salah faham pada Ibuku sendiri, sebenarnya Ibu telah memenuhi janjinya padaku untuk membelikan sepeda motor baru untukku. Dia tidak pernah mengingkari janjinya. Aku berlari menuju makam Ibuku, menangis sejadi-jadinya mengucap maaf yang tiada hentinya, aku menengadah menatapi jarum-jarum hujan yang datang menerpa, mengingatkanku pada kejadian 10 tahun yang lalu, adanya jarum-jarum penyesalan kini melandaku, membekas dan menggoreskan luka pedih di hatiku. Maafkan aku wahai sang pengindah hidupku ...
Nb: Ibu selalu tahu, apa yang terbaik untuk kita J
Karya     : Rinaldiyanti Rukmana

Kelas     : XI IPA 3

Gunung Lawu Berpotensi Aktif

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memperingatkan penduduk yang tinggal di sekitar gunung yang tidak aktif. Sebab, Gunung Sinabung di dataran tinggi Karo, Sumatera Utara, yang tidur selama 400 tahun meletus beberapa waktu lalu. "Gunung api tipe B masih ada potensi aktif kembali," kata Subandriyo, Kepala BPPTKG Yogyakarta, Kamis, 21 November 2013.
Gunung Sinabung adalah gunung api tipe B. Gunung api tipe B adalah gunung api yang dinyatakan tidur atau tidak aktif sejak tahun 1600. Gunung api dengan tipe yang sama di Jawa Tengah adalah Gunung Lawu di Karanganyar. Gunung-gunung itu dalam geologi masuk dalam kategori gunung muda, ujar Subandriyo. Gunung muda, katanya, mungkin bisa aktif kembali.
Sedangkan Gunung Sindoro yang juga berada di Jawa Tengah sampai saat ini masih aktif. Hanya, tingkat aktivitasnya tidak seperti Merapi dan belum terdeteksi adanya pergerakan magma. Namun, beberapa waktu lalu sempat muncul asap sulfatara. Tetapi hanya sebatas itu saja, ujar Subandriyo. Saat ini juga masih diteliti kenapa aktivitas Sindoro tidak sampai erupsi. Selain itu, Gunung Slamet, juga di Jawa Tengah, pun berpotensi aktif. "Untuk aktifnya kapan belum ada kepastian."
Aktivitas penduduk di sekitar Lawu dan Sindoro sangat berdekatan dengan gunung. Mereka bahkan bertani hingga ke kawasan atas gunung untuk menanam tembakau, seperti di Temanggung dan Wonosobo. Sedangkan di Gunung Lawu, penduduk bertanam sayuran.Tapi, ujar Subandriyo, mitigasi bencana di dua gunung itu belum seintensif Gunung Merapi. Menurut dia, perlu sosialisasi ancaman bencana bagi penduduk di dua gunung itu. "Soal mitigasi itu tugas pemerintah pusat dan daerah, kami men-support dan memonitori aktivitas gunungnya.

Menurut Subandriyo, Gunung Lawu masih meninggalkan jejak aktivitas. Juga masih ada bau belerang, katanya. Jika berada di atas gunung di puncak Argodumilah, di bawah puncak itu ada tanah lapang. Dulu tanahlapang itu merupakan kawah Gunung Lawu.”

Solusi Agar Santri Tidak Ngantuk Saat dikelas

Siswa Tidur di kelas adalah suatu fenomena yang bisa di bilang sebagai hal wajar. Kenapa kok wajar? karena di sebabkan beberapa faktor yang mendukung nya. Sehingga siswa menjadikan tidur di kelas sebagai hal yang biasa dan bahkan dibilang sebagai hal yang wajar di lakukan para siswa lainnya. Pemikiran seperti inilah yang menjadi penghambat akan dorongan kepada para siswa untuk merubah kebiasaan, yang menurut saya sendiri merupakan hal yang sangat merugikan.
Tidur menjadi hal yang merugikan ketika dilakukan tidak pada waktu dan tempatnya. Bukankah Al-Qur`an telah memberi isyarat bahwa malam itu dijadikan sebagai pakaian untuk kalian para manusia. Maksudnya ketika malam manusia disuruh untuk menjadikanya sebagai waktu untuk istirahat setelah rutinitas siang hari.
Sedangkan faktor yang mendukung para pelajar untuk tidur di kelas adalah sebagai berikut :
1.Niat
Innamal a'malu binniyyat...begitulah sabda Rasulullah SAW dalam Shahih Muslim. Segala amal itu tergantung kepada niatnya. Jadi yang menentukan kualitas suatu amal adalah niat itu sendiri. Kalau niat nya saja sudah jelek, maka otomatis amal yang di lakukan pun menjadi hal yang jelek di mata Allah. Begitu pula, ketika kita pergi ke sekolah. Semua tergantung niat. Ketika kita pergi ke sekolah hanya sekadar untuk mencari absen/selembar ijazah, maka yang kita dapatkan pun ya absen/selembar ijazah. Tapi bukankah ada yang lebih baik dari itu. Bukankah ilmu lebih bermanfaat dan mampu menaikkan derajat seseorang yang memilikinya. Mungkin, hanya orang yang hati nya tertutup sajalah yang mencari hal-hal yang tidak bernilai apa pun. Sampah saja terkadang memiliki nilai jual ketika sudah di olah. Akan tetapi, kalau sekadar mencari satu lembar ijazah, kalau sekadar mencari absen, sedangkan kita sendiri tidak berilmu. Apa nilai jual nya? Apa yang bermanfaat?
  Mari kita kutip satu lagi sabda Baginda Rasulullah SAW yang artinya :
“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama manusia” (HR Muslim).
  Jadi mulai dari sekarang marilah kita menata niat masing-masing dan yang pastinya mulai dari diri sendiri. Mari kita niatkan pergi ke sekolah untuk mencari ilmu dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Nah kalau niat sudah di tata, pastilah apa-apa yang kita kerjakan menjadi hal yang baik di mata Allah SWT maupun di mata manusia.
  Ketika kita sudah mempunyai niat yang baik pula. Pastinya kita akan berusaha untuk meningkatkan kualitas pekerjaan yang sudah kita niatkan. Kita pasti akan berusaha untuk bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu. Dan yang pastinya kita akan berusaha menahan segala hambatan-hambatan seperti rasa ngantuk ataupun rasa malas.
   2.  Motivasi
  Wahyu-wahyu awal yang di turunkan Allah kepada Baginda Rasulullah SAW adalah ayat ilmu. Di Gua Hira', pada malam berlimpah berkah, turun ayat : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan pena. Mengajar kepada manusia yang tidak ia ketahui. (QS al-'Alaq {96}: 01-05).
  Ayat inilah yang menjadi motivasi bagi para ilmuwan-ilmuwan muslim terdahulu dalam berkarya dan mendedikasikan hidupnya bagi semarak keilmuan. Dan semoga saja menjadi motivasi bagi para generasi muslim penerus perjuangan para Ulama' terdahulu.
  Motivasi adalah hal yang menyebabkan kita sabar dan istiqomah dalam beramal. Begitu pula keikhlasan ketika beramal. Ya motivasi bagaikan pemompa dan yang di pompa adalah semangat yang membara. Semakin sering kita membaca ataupun mendengarkan motivasi semakin sering pula semangat belajar kita terpompa. Dan yang pasti, efek sampingnya adalah keseriusan dan kesabaran dalam belajar.
  Motivasi dan niat bagaikan gedung beserta pondasinya. Pertama, yang kita butuhkan adalah niat yang kuat dan baik. Lalu, kita bangun gedung motivasi pemompa semangat belajar. Ketika pondasi dan gedung telah sempurna. Maka yang kita dapatkan adalah keutuhan dan kesempurnaan dalam belajar.
  Nah, kalau sudah tahu kan betapa penting nya motivasi. Saking pentingnya, tanpa motivasi kita akan terserang sifat malas bahkan acuh tak acuh terhadap kegiatan belajar. Seperti tidur di kelas ataupun membolos dari jam aktif pelajaran.
  Mulai dari sekarang mari kita tanamkan motivasi kepada diri kita masing-masing. Sehingga belajar pun terasa menyenangkan dan menjadi kebutuhan. Dan yang pastinya  di tidur/mengantuk di kelas pun dapat kita antisipasi.
   3.  Fokus
  Coba kita bayangkan. Bagaimana hasilnya ketika kita sedang mengupas buah, akan tetapi kita fokus kepada hal lain? pastinya akan membahayakan diri kita sendiri bukan?. Mungkin yang terjadi malahan tangan kita sendiri terkena sayatan pisau yang digunakan untuk mengupas buah tadi.
  Sama hal nya seperti belajar, kita harus mampu dan mau untuk fokus kepada apa yang sedang kita pelajari. Jika tidak, maka itu akan membahayakan diri kita sendiri. Ketika kita belajar tanpa fokus kepada apa yang sedang di pelajari. Maka, seringkali kita malah tidak nyambung kepada pelajaran dan akhirnya. Rasa malas dan mengantuk pun menyerang. Di situlah bahayanya.
  Pelajar zaman sekarang memang banyak sekali godaan maupun ujian yang akan menimpa dirinya. Seperti terlalu fanatik terhadap band musik, sampai-sampai mereka pun tidak mau ketinggalan untuk melihat konser yang sedang di adakan. Alhasil, mereka lebih memetingkan untuk berangkat ke konser musik daripada pergi ke sekolah.
  Hal inilah yang sedang terjadi pada pelajar zaman sekarang. Fokusnya hilang karena godaan dunia luar dan pengaruh budaya-budaya asing yang negatif.

  Nah mulai dari sekarang mari bersama-sama kita tinggalkan budaya asing yang negatif tadi, supaya fokus kita terhadap belajar bisa terjaga. (Irvan & mufis)

Gelar Karya Siswa Kelas XI SMA A Wahid Hasyim

AWH (6/3). Gelar Karya Siswa Kelas XI, inilah nama sebuah acara yang pertama kalinya dilaksanakan di SMA A. Wahid Haysim. Acara ini merupakan bertujuan untuk menampilkan karya-karya yang dimiliki oleh siswa-siswi SMA A. Wahid Hasyim baik jurusan IPA maupun IPS. Acara yang diketuai oleh Taopik Saepul Rohman (IPA) dan Ahmad Khabibi (IPS) ini berlangsung mulai pukul 09.00 sampai pukul 12.30 WIB.


Sebelum acara dimulai, acara dibuka langsung oleh Bapak Kepala SMA A. Wahid Hasyim, Drs. Achmad Fathoni. Dalam sambutannya, Bapak Fathoni menyampaikan bahwa IPA dan IPS itu saling berkaitan. “Seorang Albert Einstein yang dijuluki sebagai ahli ilmuwan fisika dulunya merupakan seorang yang ahli pada bidang sosiologi. Dulunya Albert Einstein saat masih di Eropa sering belajar sosiologi, tapi setelah ia pindah ke Amerika Serikat ia mulai mempelajari tentang fisika dan menemukan sebuah rumus E=mc2. Begitupun dengan Auguste Comte seorang ilmuwan sosiologi, sebelumnya ia merupakan seorang yang ahli dalam bidang IPA juga”. Dalam sambutan Bapak Fathoni tersebut kita menyimpulkan bahwa kita itu harus seimbang antara mempelajari IPA maupun IPS. Setelah selesai sambutan, Bapak Fathoni kemudian menabuh gong sebagai tanda bahwa acara Gelar Karya Siswa Kelas XI telah dibuka.
Setelah itu diluncurkan sebuah balon udara sebagai permulaan acara. IPA maupun IPA sama-sama menunjukkan karyanya sesuai dengan pelajaran atau teori yang telah diajarkan guru. Dari jurusan dikeluarkan karya dari peluncuran roket, sampai tes golongan darah. Dari jurusan IPS tak kelah dengan meniatur gunung meletus sampai ditampilkan gambar-gambar yang berkaitan dengan sejarah Indonesia.
Tak hanya siswa yang ikut memeriahkan acara tersebut, guru-guru pun ikut melihat semua karya yang dihadirkan oleh siswa kelas XI tersebut. Tak sedikit siswa yang penasaran untuk mencoba bagaimana sebuat roket sederhana itu bisa diluncurkan. Kemudian permainan tebak-tebakkan materi tentang sistem  organ, permainan tentang menyusun bangun yang simetris, tes konsentrasi, teori asam basa, dan masih banyak karya lain yang dihadirkan oleh anak jurusan IPA. Anak IPS juga berkarya dengan mengahadirkan lukisan tentang penjajahan bangsa Indonesia, lukisan tokoh-tokoh, kemudian penayangan film sejarah dan penjelasan tentang siklus air di bumi.
Diharapkan dengan adanya acara tersebut bisa memacu siswa untuk lebih kreatif dan inovatif. Tidak hanya mampu mempelajari teori, tapi juga mempraktekkan teori tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Harapan dari panitia, semoga acara ini bisa berjalan dengan istiqomah dan lebih baik lagi. Sukses untuk siswa-siswi AWH.


Penutupan School Meeting 2014

Kemeriahan penonton saat penampilan salah satu band dari anak AWH.
AWH (3/4) “Pentas seni kali ini adalah Pentas Seni yang terbesar sepanjang sejarah AWH”, petikan sambutan Bapak Mukari dalam acara Pentas Seni Penutupan School Meeting periode 2013-2014. Acara yang diketuai oleh Ahmad Syamsudin ini berlangsung mulai pukul 09.00 – 15.00 WIB. Seperti acara Pentas Seni tahun lalu yang menampilkan seni anak AWH sekaligus bazar, tapi yang membuat beda acara ini adalah adanya pegelaran wayang kulit yang didalangi oleh anak AWH sendiri, siapa lagi kalau bukan Dimas Bayu Saputra.
Acara dibuka oleh penampilan banjari AWH dengan syair Rokhatil serta lagu lainnya. Dialanjutkan sambutan-sambutan, sambutan pertama oleh Sdr. Syihabudin Alwi mewakili panitia dan Bapak Mukari mewakili sekolah. Kemudian para DJ membuka acara hiburan pagi itu. Penampilan band pertama oleh band OSIS dan MPK SMA A. Wahid Hasyim yang membawakan musik intro dari Canon Rock. Dilanjutkan pembagian hadiah kepada para pemenang lomba School Meeting yang diadakan oleh SMA AWH. Juara umum diraih oleh SMP A. Wahid Hasyim.
Setelah pembagian hadiah dilanjutkan oleh penampilan Teater Semut Ireng, walaupun semua pemainnya perempuan tapi membuat penonton terhibur juga tertawa oleh candaan para pemainnya dengan lakon yang dibawakannya cerita Cinderella yang dimodifikasi. Selanjutnya penampilan dari MASS Tebuireng dengan lagunya Munajat Cinta.
Penampilan demi penampilan ditampilkan di panggung utama yang menghadap kearah kelas cowok atau arah selatan, ini berbeda dengan pensi sebelumnya yang menghadap ke timur. Selain di panggung utama, para warga AWH juga asyik menikmati mengunjungi bazar yang diadakan oleh perwakilan dari setiap kelas, ada bazar makanan ada juga bazar buku dari anak IPNU Tebuireng.
Para penonton dibuat kagum sekaligus merinding oleh penampilan dari NH Perkasya. Dari mulai lompat harimau sampai aksi menjilat besi yang panas. Penampilan NH kali ini tak selama seperti pensi sebelumnya. Tapi aksi dari para pendekar tetap membuat penonton kagum.
Dan acara yang beda dan pertama kalinya pun dimulai, yakni Pagelaran wayang kulit oleh Dimas Wahyu sang dalang kelas XI IPS 1. Banyak penonton yang tak mengerti apa maksud cerita yang dibawakan tersebut, maklum Pagelaran wayang kulit selalu memakai Bahasa Jawa yang sulit untuk dipahami bagi kalangan awam. Walaupun cuma sebentar, pagelaran selama 2 jam tersebut mampu membuat penonton kagum. Pagelaran berakhir diiringi tepukan penonton pada pukul 13.00 WIB, kemudian dilanjutkan ishoma.
Acara Pentas Seni belum berakhir, setelah selesai ishoma acara dilanjutkan kembali. Persembahan sebuah lagu dari Bapak Imam membuat para warga AWH kaget sekaligus kagum. Acara pada sore full diisi oleh band-band dari anak AWH. Dari mulai band komplek Y, Kamtis, juga BTF (Born to Famous), dll. Dan yang unik pada kesempatan kali ini BTF bagi-bagi kaos buat para penonton. Dan acara ditutup dengan goyangan reggae pada pukul 15.15 WIB.
Semoga acara Pentas Seni seperti ini bisa menjadi ajang untuk warga AWH untuk terus berkarya, bukan untuk saling menjatuhkan satu sama lain. Sukses buat SMA A. Wahid Hasyim. (rhm) FOKUS





Pagelaran Wayang Kulit

(AWH 3/4). Ada yang menarik pada Pentas Seni Penutupan School Meeting tahun 2014 ini. Tak hanya penampilan band dan bazar, tapi juga Pagelaran Wayang Kulit yang merupakan pertama yang diadakan oleh SMA A. Wahid Hasyim, bahkan mungkin sekolah se-Jombang.
Dan yang membuat acara beda, pemainnya bukan merupakan orang dewasa bahkan tua seperti pagelaran wayang kulit pada umumnya, tapi merupakan anak-anak kecil dari usia SD-SMA, dari pemain gamelannya, bahkan dalangnya. Seperti yang telah kita (warga AWH) ketahui sebelumnya, bahwa SMA A. Wahid Hasyim mempunyai seorang siswa yang berasal dari Kabupaten Ngawi yang sudah jago mendalang sejak masih SD, bahkan sudah memperoleh juara dari provinsi sampai tingkat nasional. Ia adalah Dimas Wahyu Saputra, seorang siswa yang lahir pada 9 September 1997 di Kabupaten Ngawi. Menurutnya Ia terinspirasi menjadi dalang sejak Ia masih kecil melihat kakek memainkan wayang di rumah. Bakatnya mendalang sudah diketahui sejak pertama masuk di SMA A. Wahid Hasyim, yaitu saat dilaksanakan MOS.
Pada acara pensi kali ini, dalang Dimas bersama sanggarnya, Paguyuban Sanggar Kikilolaras membawakan sebuah lakon yang berjudul Gatotkaca Kala Jaya. Anggota dalam sanggar tersebut adalah anak SD-SMA. Tak heran pada pagelaran ini terdapat anak kelas 4 SD yang sudah ikut bermain gamelan. Walaupun begitu tetap ada orang dewasa yang ikut membantu acara, seperti bagian sinden.
Seperti pertunjukkan wayang pada umumnya, pertunjukkan kali ini juga menggunakan Bahasa Jawa. Jadi maklum jika banyak penonton terutama dari daerah luar jawa yang kebingungan dan tidak mengerti apa maksud dari cerita yang dibawakan. Walaupun begitu, penonton tetap terhibur dengan lantunan tembang Jawa yang dinyanyikan oleh sinden juga irama gendang yang khas, juga tertawa dengan guyonan dari dalangnya. Dan yang menarik lagi, guru kita Bu Resti yang menyinden dan menyanyikan tembang kangen.
Pertunjukkan hanya berlangsung selama 2 jam, karena mengingat waktu yang terbatas, durasi yang singkat bila dibandingkan dengan pagelaran wayang kulit seperti biasanya. Walaupun begitu singkat, tapi dengan diadakannya pertunjukkan tersebut, SMA A. Wahid Hasyim patut berbangga mempunyai siswa yang melestarikan budaya Jawa khususnya wayang kulit yang semakin sulit ditemukan penerusnya. FOKUS




Pentas Seni yang Beda

Berbeda dari pentas seni sebelumnya, Pentas Seni Penutupan School Meeting ini memiliki beberapa kemajuan dari mulai acaranya, penampilannya, juga panggungnya. Tak heran bila dalam sambutannya Bapak Mukari mengatakan “Pentas seni kali ini adalah Pentas Seni yang terbesar sepanjang sejarah AWH”.
Yang berbeda dan pertama kalinya ada di SMA A. Wahid Hasyim bahkan sekolah se-Jombang sekalipun, yakni pagelaran wayang kulit. Apa yang acara ini menjadi sangat wah, karena yang mendalangi adalah salah satu siswa yan masih aktif belajar di sekolah ini, siapa lagi kalau buka Dimas Bayu Saputra. Dimas tampil bersama sanggar tempat belajarnya mendalang yang berasal dari Kabupaten Ngawi.
Kedua, perbedaan yang menonjol dari Pentas Seni Penutupan School Meeting tahun lalu, pentas seni mengambil tempat yang berbeda dari biasanya, kalau biasanya panggung utama menghadap ke timur, tapi kali ini panggung utama menghadap kearah kelas cowok atau arah selatan. Walaupun berbeda arah, tapi acara kali ini tak kalah dengan Pentas Seni sebelumnya.
Dari pelaksanaan perlombaan School Meeting tahun ini juga ada perbedaan. Dari mulai penyebaran undangan yang diantar langsung ke sekolah-sekolah oleh siswa langsung, tidak oleh guru-guru seperti tahun lalu. Jadi mungkin tahun ini peserta dari perlombaan School Meeting tak sebanyak tahun lalu, tapi tak kalah seru dengan tahun lalu.
Dan satu lagi, Untuk mendokumentasikan acara yang meriah kali ini, juga didatangkan tenaga video shooting yang katanya diundang oleh Bapak Mukari.

Semoga acara Pentas Seni ini terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Menjadi lebih baik, meriah, menarik, lagi dan lagi. Sukses buat SMA A. Wahid Hasyim.
Panggung yang berbeda

Pendokumentasian oleh ahli video shooting

Pagelaran wayang kulit

12 Jun 2014

Majalah FOKUS edisi 25

Masa remaja merupakan masa-masa yang paling istimewa dalam hidup kita. Pada usia remaja, manusia masih bersifat labil, yaitu ingin menirukan ini dan itu dan belum tentu hal tersebut baik. Hal yang baik akan menjadikan seorang remaja memperoleh prestasi atau reward yang dapat membuat menjadi lebih baik. Tapi lain halnya jika ia menjadikan hal yang buruk sebagai kebiasaannya, maka yang timbul adalah ia akan terjerumus dalam jurang kenakalan remaja yang dapat merusak masa depannya sendiri bahkan masa depan orang lain.
Sebagai siswa yang bersekolah di lingkungan pondok pesantren, sepatutnya kita berlaku baik dan benar, sehingga kita dapat menjadi teladan yang baik untuk masyarakat. Prestasi tak hanya didapat dengan cara belajar membaca buku yang tebal dan banyak, tapi prestasi juga bisa didapatkan dengan cara lain, misalnya menyingkirkan batu yang ada di tengah jalan yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

Semoga dengan hadirnya Majalah FOKUS edisi 25 yang bertajup “Antara Prestasi dan Kenakalan Remaja” ini mampu membuat kita semakin termotivasi untuk menjadi pelajar yang berprestasi dan berakhlaqul karimah serta anti dengan kenakalan remaja. Harapan dari kami tim redaksi, semoga Ekstrakurikuler Jurnalistik bisa menjadi media penampung karya siswa-siswi SMA A. Wahid Hasyim. 

Download Majalah FOKUS edisi 25 disini