Pages

14 Jun 2014

Pagelaran Wayang Kulit

(AWH 3/4). Ada yang menarik pada Pentas Seni Penutupan School Meeting tahun 2014 ini. Tak hanya penampilan band dan bazar, tapi juga Pagelaran Wayang Kulit yang merupakan pertama yang diadakan oleh SMA A. Wahid Hasyim, bahkan mungkin sekolah se-Jombang.
Dan yang membuat acara beda, pemainnya bukan merupakan orang dewasa bahkan tua seperti pagelaran wayang kulit pada umumnya, tapi merupakan anak-anak kecil dari usia SD-SMA, dari pemain gamelannya, bahkan dalangnya. Seperti yang telah kita (warga AWH) ketahui sebelumnya, bahwa SMA A. Wahid Hasyim mempunyai seorang siswa yang berasal dari Kabupaten Ngawi yang sudah jago mendalang sejak masih SD, bahkan sudah memperoleh juara dari provinsi sampai tingkat nasional. Ia adalah Dimas Wahyu Saputra, seorang siswa yang lahir pada 9 September 1997 di Kabupaten Ngawi. Menurutnya Ia terinspirasi menjadi dalang sejak Ia masih kecil melihat kakek memainkan wayang di rumah. Bakatnya mendalang sudah diketahui sejak pertama masuk di SMA A. Wahid Hasyim, yaitu saat dilaksanakan MOS.
Pada acara pensi kali ini, dalang Dimas bersama sanggarnya, Paguyuban Sanggar Kikilolaras membawakan sebuah lakon yang berjudul Gatotkaca Kala Jaya. Anggota dalam sanggar tersebut adalah anak SD-SMA. Tak heran pada pagelaran ini terdapat anak kelas 4 SD yang sudah ikut bermain gamelan. Walaupun begitu tetap ada orang dewasa yang ikut membantu acara, seperti bagian sinden.
Seperti pertunjukkan wayang pada umumnya, pertunjukkan kali ini juga menggunakan Bahasa Jawa. Jadi maklum jika banyak penonton terutama dari daerah luar jawa yang kebingungan dan tidak mengerti apa maksud dari cerita yang dibawakan. Walaupun begitu, penonton tetap terhibur dengan lantunan tembang Jawa yang dinyanyikan oleh sinden juga irama gendang yang khas, juga tertawa dengan guyonan dari dalangnya. Dan yang menarik lagi, guru kita Bu Resti yang menyinden dan menyanyikan tembang kangen.
Pertunjukkan hanya berlangsung selama 2 jam, karena mengingat waktu yang terbatas, durasi yang singkat bila dibandingkan dengan pagelaran wayang kulit seperti biasanya. Walaupun begitu singkat, tapi dengan diadakannya pertunjukkan tersebut, SMA A. Wahid Hasyim patut berbangga mempunyai siswa yang melestarikan budaya Jawa khususnya wayang kulit yang semakin sulit ditemukan penerusnya. FOKUS




0 comments:

Post a Comment